Taipei – Patriot Memory kembali hadir di COMPUTEX 2025 dengan deretan produk yang sekilas tampak revolusioner—DRAM 9600MT/s, SSD Gen5 tanpa DRAM, hingga storage magnetik untuk iPhone. Tapi di balik kemasan kecepatan dan jargon teknis, muncul pertanyaan penting: apakah ini benar-benar lompatan teknologi, atau justru sebuah pertaruhan besar dengan resiko jangka panjang?
Cek juga: Biwin Tunjukkan Taring di COMPUTEX 2025: “Built to Win”
Dengan klaim hingga 9600MT/s, modul DRAM terbaru Patriot dari seri Viper Xtreme 5 CKD jelas bukan main-main. Penggunaan Client Clock Driver (CKD) internal memang menggoda: memori tidak lagi tergantung pada clock CPU untuk kestabilan, membuka peluang overclock ekstrem. Tapi harus diakui, angka segila itu hanya bisa dinikmati segelintir pengguna—mereka yang rela menyelami BIOS dan hidup dengan risiko BSOD harian.

Untuk mayoritas pengguna, ini hanya pameran angka—lebih cocok jadi headline forum overclock daripada solusi praktis dalam rig harian.
SSD PV563 mungkin jadi bintang paling kontroversial. Ini adalah SSD Gen5 pertama di dunia tanpa DRAM cache, namun mengklaim kecepatan baca hingga 14.000MB/s. Patriot mengandalkan firmware pintar dan pendingin berbasis airflow. Tapi ini mengundang keraguan: tanpa DRAM, apakah performa tetap konsisten dalam skenario berat, atau justru cepat panas dan throttling?

Memang, ini langkah efisiensi biaya yang berani. Tapi kalau hanya sekadar mengejar headline “Gen5” tanpa pengalaman pemakaian yang mulus, maka Patriot bisa saja menciptakan standar baru… dalam kekecewaan.
Masuk ke pasar mobile creator, Patriot meluncurkan iLuxe Studio (SSD magnetik untuk iPhone ProRes) dan MD330 Storage Hub. Keduanya menarik di atas kertas, terutama untuk videografer yang butuh storage cepat di luar studio. Tapi lagi-lagi, ini bukan pasar massal. Dengan target yang sangat spesifik dan harga yang belum diumumkan, produk ini berisiko jadi barang mewah yang hanya dimiliki segelintir content creator mapan.
Tak bisa disangkal—Patriot mencoba banyak hal besar di COMPUTEX 2025. Mulai dari DRAM super cepat, SSD tanpa DRAM, hingga inovasi lifestyle magnetik, semuanya terasa seperti dorongan untuk meninggalkan citra sebagai brand “kelas dua”. Tapi dorongan saja tidak cukup.
Tanpa kestabilan, validasi industri, dan kesiapan ekosistem, Patriot justru bisa kehilangan kepercayaan pasar enthusiast yang selama ini mereka incar. COMPUTEX 2025 ini menampilkan ambisi besar—sekarang tinggal menunggu apakah semua ini akan menjadi warisan teknologi… atau sekadar hype sesaat.
