Microsoft baru saja membagikan data menarik terkait ekosistem Windows on Arm (WoA). Menurut Mike Adams, Corporate Vice President Microsoft, saat ini “aplikasi native berbasis Arm sudah mencakup 90% dari total menit penggunaan pengguna”. Artinya, sebagian besar aktivitas di perangkat Windows berbasis Arm kini berjalan secara native, bukan lagi bergantung pada lapisan translasi x86-to-Arm.
Cek juga: Intel Komitmen Buat GPU High-End, Battlemage hingga Nova Lake Jadi Fokus
Perkembangan ini menandakan bahwa ekosistem perangkat lunak Arm di Windows semakin matang. Microsoft bahkan cukup percaya diri untuk merekomendasikan pengguna Windows 10—yang masa dukungannya akan berakhir pada 14 Oktober 2025—untuk mempertimbangkan migrasi ke perangkat Copilot+ AI PC berbasis Arm.
Dalam presentasinya, Microsoft menampilkan berbagai kategori aplikasi yang sudah tersedia dalam versi native untuk Windows 11 on Arm. Mulai dari aplikasi endpoint protection, VPN dan Zero Trust Network Access (ZTNA), perangkat manajemen endpoint, aplikasi produktivitas, hingga software kreatif, sosial media, web, dan hiburan.
Meski pilihan laptop berbasis WoA untuk konsumen masih terbatas saat ini, Microsoft menyebutkan bahwa dukungan dari partner seperti Qualcomm dan NVIDIA akan segera memperluas opsi. Kehadiran prosesor berbasis Arm generasi baru diharapkan bisa mendorong lebih banyak desain laptop dan mempercepat adopsi ke pengguna umum.
Dengan dukungan ekosistem aplikasi yang semakin luas, transisi ke AI PC berbasis Arm bisa menjadi langkah besar bagi Microsoft untuk mendorong performa lebih efisien, pengalaman lebih mulus, dan tentunya masa depan Windows yang lebih terintegrasi dengan AI.
