Harga Memori Di Q2 2023 Bakal Anjlok, Samsung Kurangi Produksi DRAM & 3D NAND
Harga memori tahun ini dikabarkan di Q2 bakal semakin anjlok, itu bisa mempengaruhi produk konsumen seperti DRAM maupun 3D NAND yang biasa hadir di produk SSD. Hal tersebut membuat perusahaan sekelas Samsung kini benar-benar mengurangi produksi memori untuk menyeimbangkan situasi penawaran dan permintaan di pasar.
Padahal, tahun lalu Samsung masih kuat untuk tidak memangkas produksi DRAM dan 3D NAND ketika melemahnya penjualan PC dan smartphone.
Cek juga :Â Penjualan MacBook Lesu, Apple Kabarnya Hentikan Sementara Produksi Chip M2
“Kami telah memangkas rencana produksi jangka pendek, tetapi karena kami memproyeksikan permintaan yang kuat untuk jangka menengah hingga jangka panjang, kami akan terus berinvestasi dalam infrastruktur untuk mengamankan ruang bersih yang penting dan memperluas investasi R&D untuk memperkuat kepemimpinan teknologi,” sebuah pernyataan oleh Samsung diterbitkan oleh Bloomberg.
Samsung sendiri merupakan pemasok DRAM dan NAND terbesar di dunia, dan penjualan memori berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Perusahaan menguasai 45,1% pangsa pasar DRAM dan 33,8% pangsa pendapatan pasar NAND pada Q4 2022, menurut TrendForce.
Para analis percaya bahwa niat Samsung untuk memangkas produksi memori akan memengaruhi keseimbangan permintaan dan pasokan di pasar dan setidaknya akan memperlambat jatuhnya harga memori pada Q2 2023.
“Counterpoint memperkirakan bahwa penurunan tingkat pemanfaatan [akan] memperlambat penurunan harga memori komoditas,” kata Brady Wang, seorang analis senior, kepada Nikkei Asia. “Tetap saja, kelebihan pasokan ini disebabkan melemahnya permintaan dan persediaan yang tinggi, sehingga pemangkasan produksi Samsung diperkirakan tidak akan merangsang penjualan. Oleh karena itu, Counterpoint yakin situasi kelebihan pasokan akan berlanjut hingga kuartal ketiga ketika pasar mulai menguras persediaan untuk kuartal keempat. permintaan musiman.”
